http://i1003.photobucket.com/albums/af158/robotjapan/Kursor.png

KEBERSIHAN DAN KESEHATAN DALAM PERSEPEKTIF ISLAM

Kebersihan dan kesehatan dalam perspektif agama islam.

Hubungan antara Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Hubungan antara kesehatan dengan kebersihan lingkungan sekitar.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Pentingnya kebersihan bagi kesehatan

Kebersihan dan kesehatan merupakan sesuatu yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan tidak dapat dipisahkan.

Wednesday 30 January 2013

Mulailah Dari Diri Sendiri untuk selamatkan BUMI

Jika melihat beberapa hal berikut, apa yang ada dalam benak anda?
1. Di Kutub Utara diperkirakan telah terjadi pengurangan lapisan es sebesar 20% sejak tahun 1979
2. Meningkatnya kejadian badai, tornado dan siklon serta berubahnya musim hujan dan kemarau di berbagai belahan dunia.
3. Hilangnya habitat diprediksikan memicu 89% jenis burung dunia terancam punah, diikuti 83% jenis mamalia, dan 91% jenis tumbuh-tumbuhan di dunia. Bahkan IUCN mencatat bahwa sedikitnya 11.167 spesies di muka bumi terancam punah.
4. World Water Development Report (WWDR), sebuah laporan tentang ketersediaan air bersih dunia menyebutkan bahwa setiap harinya sekitar 2 juta ton sampah mencemari wilayah perairan dan produksi limbah cair mencapai 1500 m3. Jika satu liter limbah mencemari delapan liter air bersih, maka setidaknya 12.000 km3 air bersih terkena polusi di dunia.
5. NASA mengumumkan temuan lubang ozon terbesar yang pernah terjadi di antartika yaitu mencapai 3 kali luas negara Amerika Serikat.
Hal-hal yang tersebutkan di atas adalah beberapa contoh kecil dari isu lingkungan global yang terjadi saat ini. Masih banyak permasalahan lingkungan yang ada yang perlu ditanggapi secara serius, dicari solusi yang efektif guna memperlambat bumi dari kehancuran. Tidak harus diawali dengan sesuatu hal yang besar. Hal kecil yang dilakukan secara menyeluruh oleh seluruh pelosok bumi akan memberikan dampak yang besar. Tak perlu muluk-muluk mengajak lewat suara jika kita masih belum melakukan hal penyelamatan bumi yang sederhana dari kesadaran diri sendiri, seperti menggunakan kertas secara bolak-balik, mengurangi penggunaan air kemasan dengan membawa tumbler (tempat minum) sendiri serta membuang sampah sesuai jenis sampahnya. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menyelamatkan bumi ini? (EAF)

Kalau bukan kita, SIAPA LAGI !!

Pendapat yang berbicara bahwa globalisasi menunjang adanya teknologi yang kian modern, mungkin benar adanya. Kecanggihan sistem komputerisasi yang ramah lingkungan mungkin banyak dikembangkan di berbagai belahan dunia saat ini. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah semua itu bisa membuat bumi menjadi lebih bersih dan sehat kembali?
Fakta yang ada, menunjukkan bahwa kualitas lingkungan hidup dunia hingga tahun 2012 sangat memprihatinkan.  Seperti yang dilansir dari greeneration.org bahwa sejak Hari Bumi yang pertama tahun 1970 hingga awal millennium baru, manusia telah membuat peningkatan emisi (gas buang) rumah kaca sebesar 70%. Peningkatan gas rumah kaca ini berasal dari hasil pembakaran bahan bakar fosil saat ini seperti transportasi dan industri, dan menambah hampir 6 milyar ton CO2 ke dalam atmosfer bumi setiap tahunnya. Dengan emisi yang sedemikian banyaknya, hanya separuhnya yang mampu diserap oleh hutan-hutan dan samudera. Tak hanya kualitas udara yang memkhawatirkan, akan tetapi juga kualitas air yang sama parahnya. Dengan adanya keadaan yang seperti itu, teknologi memberikan solusi berupa alat transportasi bertenaga listrik, biodiesel dan bahan bakar ramah lingkungan lainnya. Teknologi pun menawarkan biopori untuk mempertahankan ketersediaan dan kualitas air. Tidak hanya itu, seabrek inovasi diberikan teknologi untuk menyelesaikan masalah lingkungan tersebut.
Ketika teknologi sudah mengeluarkan inovasi dan solusi, apakah semua itu dapat menghasilkan bumi bersih dan sehat secara efisien? Jawabannya ada pada masyarakat. Ketika masyarakat menggunakan teknologi tersebut dengan mengetahui maksud dari ramah lingkungan, maka tidak akan ada masalah. Akan tetapi, apabila pemikiran itu sudah terkontaminasi dengan membandingkan teknologi ramah lingkungan tersebut dengan nilai ekonomis –yang sekarang menjadi isu global utama- tentu saja menjadi rumit persoalannya. Belum lagi jika hal itu ditambah dengan pemikiran statis bahwa apa yang sudah ada, tidak perlu diubah. Hal itu yang harus dipikirkan kembali oleh para cendekiawan bidang teknologi lingkungan untuk bisa menyosialisasikan apa itu “ramah lingkungan” dan “teknologi ramah lingkungan “ kepada masyarakat. Ketika hal itu sudah bisa diatasi, walaupun kita tidak bisa mengembalikan keadaan bumi ke kondisi awal sebelum revolusi industri, kita sudah mampu memperlambat bumi mencapai kehancurannya. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi? (EAF

Gas Rumah Kaca

Mengubah gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global menjadi bahan berguna selama ini cuma jadi mimpi. Zhiyong Yang, pelajar dari Utah State University berhasil mewujudkannya. Hasil penelitian Yang yang dilakukan bersama rekannya, Vivian Moure dari Federal University di Parana, Brazilia dan Dennis Dean dari Virginia Tech dipublikasikan di jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences, Senin (12/11/2012). Penemuan tersebut merupakan awal dari pemanfaatan gas karbondioksida sebagai energi alternative.  Dalam penelitian tersebut, konversi sejumlah karbon dioksida menjadi metana dan proses yang dijalankan masih sangat lambat dan tidak efisien. Tapi saat ini lebih mudah untuk memahami proses kimianya. Kita bisa meletakkan prinsip dasar konversi ini, dimana para ahli kimia bisa mengembangkan rancangan lebih baik serta katalis yang lebih efisien. Konversi CO2 menjadi senyawa lain selama ini sulit dilakukan karena CO2 sangat stabil. Yang berhasil mengkonversinya dengan memanfaatkan bakteri. Yang sebelumnya pernah mempelajari bakteri nitrogenase, bakteri pereduksi nitrogen. Yang menemukan molybdenum nitrogenase yang mampu mengubah karbon monoksida menjadi hidrokarbon. Riset itu dipublikasikan di Journal of Biological Chemistry pada 3 Juni 2011 lalu.
“Menggunakan pengetahuan tersebut, kita merenungkan dan berpikir apakah proses yang sama bisa digunakan mengonversi karbon dioksida,” papar Yang. Yang menggunakan teknik rekayasa genetika sehingga bakteri nitrogenase bisa dimanfaatkan untuk mengubah CO2 menjadi metana. Tantangan saat ini adalah menguraikan bagaimana konversi berjalan, transfer pengetahuan dan konstruksi katalis, sehingga riset ini benar benar menciptakan hal baru yang dapat menyelamatkan bumi kita dari blooming CO2 yang sangat mengkhawatirkan. Sekarang, bagaimana dengan mahasiswa ITS??? Atau bahkan mahasiswa teknik lingkungan tepatnya,  apakah kita hanya menunggu hasil riset mereka,, atau anda berani menyempurnakan riset itu lebih awal. Sudah saatnya mahasiswa Indonesia, khususnya ITS fasih dengan riset penelitian. Save energy, save earth.

Tuesday 22 January 2013

Cara mudah membuat Pupuk


Pupuk Kompos/IstPupuk Kompos/IstPupuk memegang peranan penting dalam menyuburkan tanaman. Sayang untuk memperolehnya, seseorang perlu membeli terlebih dahulu di tempat yang menyediakan pupuk. Lokasinya pun belum tentu dekat, terkadang jauh dari tempat tinggal. Sehingga membuat orang enggan mencarinya. Namun, seiring perkembangan waktu pupuk bisa dibuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan di sekitar kita.

Nah, saat Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi) menjalankan Gerakan Lingkungan Aksi Sosial (Gelas) di desa Weninggalih, kecamatan Jonggol, kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 7-8 Juli kemarin. Mereka memberi pelatihan kepada pemuda setempat bagaimana cara pembuatan pupuk Kompos.
Berikut adalah tips pembuatan Kompos dengan metode Windrow :

Persiapan bahan :
1. Bahan Hijau, mengandung (N). Contoh : daun-daun hijau atau kotoran hewan
2. Bahan Coklat, mengandung (C). Contoh : daun-daun kering
3. Bahan Aktivator (Fermentor).
Contoh : Nasi basi atau tape yang diperam dalam air selama ±1 minggu.

Persiapan alat :
1. Tempat pembuatan kompos, dapat berupa karung
2. Sekop
3. Alat penyiram
4. Lembaran plastik penutup
5. Termometer, jika ada
6. Mesin cacah / gunting rumput / pisau ukuran besar
7. Alat timbang

Pupuk Kompos diperjualbelikanPupuk Kompos diperjualbelikanPenyusunan bahan :
1. Perbandingan Bahan Hijau : Bahan Coklat =  50 :50
2. Bahan Coklat diletakan paling bawah pada tempat pembuatan kompos
3. Selanjutnya dimasukkan Bahan Hijau diatasnya.
4. Bahan coklat maupun bahan hijau sebelumnya telah dicacah terlebih dahulu.
5. Semakin kecil cacahan, proses pengomposan akan semakin cepat.
6. Penyusunan bahan hingga ketinggian maksimum 1 m.

Pencampuran Kompos :
1. Pengadukan dilakukan secara perlahan lahan hingga merata sambil diberikan bahan aktivator.
2. Atur kelembapan campuran. Jangan sampai terlalu lembab.
3. Selanjutnya campuran diletakkan pada tempat yang terhindar dari cahaya matahari langsung. Dapat dilakukan penutupan dengan terpal
4. Pastikan campuran mendapat sirkulasi udara yang cukup, misalnya dengan cara melubangi karung.
Pengecekan Kompos
1. Lakukan pengukuran temperatur di beberapa titik tempat pembuatan kompos.
2. Pada hari ke-4 dilakukan pengukuran temperatur pada titik-titik yang sama. Apabila terjadi perbedaan temperatur yang signifikan ≥20C, maka dilakukan pembalikan (mengaduk) kompos. Hal ini dilakukan agar oksigen tercampur secara merata
3. Apabila proses pembalikkan kompos sudah 4 kali, amati perubahan warna, bau dan temperatur. Apabila warnanya sudah berubah menjadi coklat kehitaman, kemudian bau kompos menyerupai aroma tanah, kompos telah menyusut 20-40% dari volume awal, maka proses komposting sudah selesai. Tinggal menunggu temperatur turun.

Thursday 17 January 2013

Kebersihan menurut sudut pandang AGAMA ISLAM

Kebersihan menurut sudut pandang AGAMA ISLAM

Kebersihan adalah bersifat global atau luas. Artinya
kebersihan itu meliputi semua aspek dalam Islam. Barangsiapa benar-benar dapat mengamalkan kebersihan yang global secara Islam ini , maka oleh Allah, mereka dijanjikan kemenangan baik di dunia terlebih lagi
di akhirat.
Kebersihan menurut Islam paling tidak ada 8 peringkat, yaitu :
1. Kebersihan I’tiqad atau Akidah.
  • Kebersihan dalam aspek ini adalah yang paling utama, yaitu kebersihan aqidah dari syirik atau kekufuran.
2.  Bersih dari sifat Mazmumah ( sifat jahat dalam hati )
  • Mazmumah ada 2 jenis yaitu mazmumah atau sifat tercela terhadap Allah dan mazmumah terhadap sesama manusia
3.  Bersih dari hawa Nafsu yang jahat. 

4.  Perkara yang lahiriah juga mesti terbebas atau bersih dari hal-hal yang makruh terlebih lagi yang haram.Iaitu kebersihan makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian, rumah, tempat mandi/tandas, dsb.

5.   Kebersihan pergaulan dari terlibat pergaulan yang makruh atapun haram, bergaul bebas tanpa ada batasan syariat dsb.

6.  Bersih di sudut ibadah,
  • misalnya bersih dari 3 jenis najis,bersih dari najis aini dan najis hukmi.
7. Kebersihan akal dan pikiran
8. Bersih dari adat.

hal-hal tersebut beberapa peringkat tentang kebersihan menurut ajaran ISLAM

Sumber : muntadaquran.net/v2/arsip/.../1288-kebersihan-dalam-islam.html
 

Pencemaran Udara Di Indonesia (NO : 3 DI DUNIA) , BANGGAKAH KITA???

Pencemaran Udara Di Indonesia (NO : 3 DI DUNIA)  , BANGGAKAH KITA???

Mungkin tidak banyak yang tahu, bahwa pencemaran udara di negara kita tercinta ini Indonesia , menduduki peringkat ketiga didunia setelah Cina dan India.

Bahkan yang sudah tahu pun merasa "masa bodoh"  dengan keadaan ini, sampai-sampai tidak ada tidak lanjut untuk menanggulangi dan mengatasi tingkat polusi di Indonesia.

Memang tidak semua orang merasa "masa bodoh" akan permasalahan ini, masih ada beberapa orang yang perduli dan "beraksi" untuk mengurangi permasalahan ini. Dan orang-orang tersebut bisa dikatakan bahwa didalam hati dan pikirannya tertanam nilai-nilai Kebersihan.

Yang intinya kebersihan itu tidak hanya rumah yang bersih , tidak bau badan, tidak bau mulut, dll. Melainkan juga lingkungan yang bersih (tanpa polusi udara, tanpa ada sampah disungai,dll)

Sudah saatnya kita BANGKIT!! dan SADAR!!! akan pentingnya kebersihan

Sumber  : http://green.kompasiana.com/polusi/2013/01/02/tingkat-pencemaran-udara-indonesia-tertinggi-ketiga-di-dunia-bagaimana-cara-mengatasinya-520856.html

Apakah Kebersihan sudah benar2 tertanam pada diri kita???

Kebersihan, tentunya semua orang paham betul tentang arti dari kebersihan itu sendiri, bahkan pendidikan kebersihan sudah ditanamkan pada dirikan sejak mulai kecil (dari anak-anak, pendidikan sekolah, bahkan saat dewasa).
Tetapi seringkali arti dan makna tentang kebersihan itu "hanya" diparktekkan pada saat kecil ataupun pada acara-acara tertentu.

Sekarang coba kita berpikir dan bertanya pada diri kita, 

"Apakah Kebersihan benar-benar ada pada diri kita??Jika ada, Apakah kita sudah mengimplementasikan kebersihan itu pada diri kita / dilingkungan kita???"

Dan pastinya, semua orang kebanyakan akan menjawab ada dan sudah, tetapi pada kenyataannya tidak semua orang. Walapun orang-orang tersebut tidak sadar kalau sebenarnya kebersihan belum tertanam sepenuhnya didalam dirinya.
 Contoh kasus dari yang kurang menjaga kebersihan

Dalam diri kita sendiri saja misalnya,
  • Banyak anak kecil / anak muda yang mengeluh tentang sakit gigi, memang kelihatannya sepele, tetapi sakit gigi itu bersumber dari mulut yang tidak bersih (bisa jadi kurang rajin menggosok gigi) 
Dalam lingkungan sekitar :
  • Pencemaran bantaran kali (seperti membuang sampah sembarangan), yang akibatnya bisa mengakibatkan banjir
  • Pencemaran udara (Polusi Udara), yang bisa mengakibatkan sesak nafas dan bahkan lebih parahnya lagi Pemanasan Global
Ke semuanya itu bersumber dari 1 masalah pokok, yaitu Kebersihan.
 
Jika kebersihan sudah tertanam pada diri kita semua, mungkin saja sampah dan pencemaran lingkungan 'tidak akan terjadi'..
 Sudah saatnya mulai sekarang kita semua mulai berpikir ,  
"Apakah Kebersihan benar-benar ada pada diri kita??Jika ada, Apakah kita sudah mengimplementasikan kebersihan itu pada diri kita / dilingkungan kita???"

Semoga artikel ini bisa menggunggah para blogger sekalian agar lebih peduli lagi akan kebersihan

Arti Kebersihan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga bererti bebas dari virus, bakteria patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sihat, tidak berbau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri mahupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan menggunakan air dan sejenis sabun atau detergen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan tempat awam. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara mengelap tingkap dan perabot rumah, menyapu dan mengemop lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan , membersihkan bilik mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulakan dengan menjaga kebersihan halaman dan membersihkan jalan di depan rumah daripada sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia.Contohnya, kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan ruang bedah di rumah sakit.

Sumber  : http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan